Agen Casino
Laga Krusial di Sisa Liga

di rumput hijau mulai bertabuh lagi. Yel-yel bergelora nyanyian suporter tetap riuh berkumandang di seantero stadion. Ya, Indonesia Super League (ISL) 2104 kini berlanjut kembali.
Tuan rumah Persija Jakarta meladeni Persib Bandung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (10/8/2014). Laga ini amat krusial bagi kedua tim demi mengamankan posisi di papan atas.
Persija versus Persib! Tak ada perseteruan yang lebih heboh di kancah persepakbolaan nasional selain antarkedua tim ini, di dalam dan luar lapangan. Mungkin karena sama-sama mendapat julukan sebagai sang raja hutan: Macan Kemayoran dan Maung Siliwangi, kedua kesebelasan jadi begitu ganas berseteru mencari mangsa dan mengklaim daerah taklukan.
Kali ini, peluang asuhan Benny Dollo terbilang lebih berat ketimbang skuad Jajang Nurjaman dalam kontes rally-point di sisa liga. Di Grup Barat, mereka sedang mengincar peringkat empat terbaik sebagai tiket ke putaran 8 Besar.
Firman Utina dkk baru bertanding 14 kali, sedangkan Ismed Sofyan cs sudah 16 kali main. Kendati sama mengumpulkan 28 angka, Persib masih menyisakan 6 laga sementara Persija tinggal 4 lagi. Selisih gol 28-14 milik Pangeran Biru pun lebih baik ketimbang komparasi 23-13 yang terakumulasi oleh Si Oranye pujaan The Jakmania.
Belum lagi persaingan diikuti Sriwijaya FC dan Pelita Bandung Raya. SFC sementara menempati urutan kelima dari 15 kali main dengan 23 angka. PBR menduduki posisi keenam hasil 14 kali bertanding mendapat 22 poin.
SFC dan PBR harus mengejar selisih angka dari Persib dan Persija. Kejar-mengejar angka di antara keempat klub itu pasti menjadi pemacu semangat yang merangsang kelenjar adrenalin semua pemain.
Kapten kesebelasan Persija, Fabiano Beltrame, mengakui Persib punya pemain bagus dan tak terlalu banyak berubah dari musim lalu. Balasan perang urat syaraf dilontarkan pelatih Djadjang yang menghendaki anak asuhnya tampil tanpa beban seraya menyingkirkan jauh-jauh tentang statistik buruk Persib kontra Persija selama 19 tahun terakhir.
Maung Bandung tak pernah unggul atas Persija di Jakarta sejak 1995. Laga tandang yang dimenangkan Persib terakhir terjadi pada 2009 ketika tampil di tempat netral di Malang.
Sekarang, Persija telah menampal kebocoran ceroboh yang sering merusak irama permainan di sektor gelandang. Mereka merekrut tukang angkut air kawakan, Ponaryo Astaman. Di lini serang, Boakay Eddy Foday memanaskan perburuan posisi sebagai ujung tombak dengan Ivan Bosnjak dan Rohit Chand.
Ponaryo akan berjibaku adu kaki dengan si jangkar keras, Hariono. Keterampilan mereka sepadan untuk duel satu lawan satu mengangkangi areal vital. Siapa yang berkuasa di sentral lapangan syaratnya mesti didukung rekan satu barisan.
Egi Melgiansyah dan Ramdani Lestaluhu tak boleh tampil inferior melayani Makan Konate dan Firman Utina. Jika Egi dan Ramdani tidak menemukan harinya sore nanti, Hariono akan lebih sering mengelabuhi Ponaryo.
Pilihan terbaik bagi kedua anak muda itu ialah main keras tanpa emosi. Tapi Ramdani masih terkendala serius bermain dengan gaya tanpa kompromi. Nalurinya lebih bertipe menyerang dan hanya bermodal rajin mencuri bola tatkala berperan bertahan, namun dalam situasi duel berebut bola one-by-one dia sering jadi titik lemah.
Masuknya dua pemain baru: Ponaryo dan Foday – gelandang dan penyerang – berarti Coach Bendol sudah nyaman dengan urusan pertahanan. Ia jelas menargetkan banyak gol dalam laga-laga krusial di sisa liga supaya dalam perhitungan akhir klasemen nanti posisi Persija aman.
Cuma absennya Bosnjak mungkin sedikit menghambat skuad ibukota buat menggedor tapal batas belakang Persib. Si tiang pancang besar dan kekar, Vladimir Vujovic, sejauh ini kinerjanya sangat memuaskan. Ia sudah tamat mempraktikkan teori elementer ‘meloncat sambil merapat ketat ke bahu penyerang yang terbang menyongsong umpan lambung menyilang’, sehingga Foday jelas takkan leluasa menyundul bola.
Sedangkan margin kosong di jantung pertahanan yang dikawal seiring-sejalan sehati-sepermainan oleh Supardi-Ahmad Jufrianto-Toni Sucipto seperti tak ubahnya daerah kelam di kawasan preman. Poros itu pasti alot ditundukkan Chand atau Rahmat Affandi.
Okezone memperkirakan perbandingan kekuatan Persija 51,5-48,5 Persib sebagai selisih peluang yang amat tipis. Tapi kalau bukan, maka skor imbang dan berbagi angka tetap merupakan hasil yang manis.
oleh : Aoncash
No comments:
Post a Comment